Skip to main content

Meningkatkan Motivasi Mengumpulkan Tugas Sekolah pada Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

 


Perubahan kondisi pola kegiatan belajar dan mengajar selama pandemi Covid-19 telah mempengaruhi motivasi siswa dalam mengumpulkan tugas. Dampak penyebaran Covid-19 pada kegiatan belajar mengajar cukup terasa, sekolah mulai mengubah strategi pembelajaran yang awalnya adalah tatap muka menjadi pembelajaran non-tatap muka atau disebut juga dengan pembelajaran online dan pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Oleh karena itu, siswa melakukan pembelajaran daring sebagai upaya yang cukup tepat guna dalam situasi seperti saat ini.

Meskipun dapat menjadi solusi penunjang pembelajaran di tengah pandemi Covid-19, dampak lain yang timbul dari perubahan pola kegiatan belajar mengajar berimbas pada beragamnya hasil belajar siswa dan tidak sesuai dengan kemampuan disekolah. Hal lain yang penulis temukan selama mendampingi sasaran program KKN dalam pembelajaran daring yaitu rendahnya kedisiplinan siswa dalam mengumpulkan tugas sekolah. Sedikit dari mereka yang mengumpulkan secara tepat waktu dan sesuai dengan instruksi guru. Kendati demikian, banyak diantara guru kerap kali menegur dan mengingatkan siswa untuk mengumpulkan hasil kerja atau tugas-tugas sekolah. Banyak siswa mengalami kebingungan dengan tugas apa yang mereka sudah kerjakan dan tugas mana yang mereka belum kerjakan. Minimnya manajemen dalam belajar di rumah membuat siswa banyak mengalami keterlambatan dalam belajar dan mengumpulkan tugas.

Orang tua yang berinteraksi dan berkomunikasi dengan penulis melalui pendampingan orang tua dalam pembelajaran daring sebenarnya sudah melakukan upaya untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Berusaha memberikan dorongan dan menanyakan progres belajar tetap dilakukan oleh orang tua. Namun hal tersebut tidak cukup membuat anak-anak mengindahkan kondisi belajar dirumah. Tidak adanya jadwal belajar atau target capaian khusus dan kurangnya kompetisi dengan siswa lain untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal melalui proses yang baik membuat mereka acuh ditambah dengan kondisi social distancing yang menjenuhkan.  Beragamnya kendala tersebut merujuk pada salah satu hambatan penting yang dialami oleh siswa kelas VII G SMP Negeri 1 Sukaratu, yaitu terkait dengan motivasi pengumpulan tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Tugas PAI yang rutin diberikan tiap pekan dan seringkali guru mata pelajaran tersebut mengalami kesulitan dalam mengingatkan siswa untuk mengumpulkan tugas-tugasnya. Apabila tetap dibiarkan, maka akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa yang tidak optimal di masa pandemi dan nilai rendah dalam lembar hasil belajar siswa yang dibagikan pada akhir semester.

Penggunaan kode warna dalam memberikan tanda warna tertentu kepada siswa pada daftar pengumpulan tugas PAI merupakan metode yang sama dengan konsep reward dan punishment. Memberikan “ganjaran dan hukuman” dalam kegiatan belajar dan mengajar lazim dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Daftar pengumpulan tugas yang diberi tanda warna khusus dengan memperhatikan karakter warna yang dipilih memberikan efek signifikan pada penglihatan dan terlihat dengan jelas perbandingan antara siswa yang sudah mengumpulkan tugas dengan siswa yang belum mengumpulkan tugas. Warna yang dipilih berdasarkan karakteristik tertentu yaitu warna biru untuk daftar tugas yang sudah dikumpulkan oleh siswa dan warna merah untuk daftar tugas yang sebaliknya. Warna biru memberikan efek ketenangan dan kedamaian sedangkan warna merah memberikan nuansa panas dan ketidaknyamanan. Hal tersebut ketika diperlihatkan kepada siswa akan memberikan efek cepat tanggap terhadap tugas karena efek visual yang ditimbulkan. Selain itu, penghargaan berupa ucapan selamat untuk siswa yang telah menyelesaikan tugas-tugasnya dan memotivasi siswa lain untuk segera menyusul mengumpulkan tugas diharapkan menjadi pelengkap dalam inovasi yang diciptakan oleh penulis selama pendampingan belajar daring khususnya pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas VII G SMP Negeri 1 Sukaratu.

                           

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dengan jelas efek visual yang ditimbulkan pada perbandingan antara siswa yang sudah mengumpulkan tugas dengan siswa yang belum mengumpulkan tugas-tugasnya. Pada pengumpulan tugas 1 dan 2, tujuh orang siswa masih memiliki kode warna merah di daftar pengumpulan tugas, artinya siswa tersebut belum mengumpulkan tugas. Sedangkan pada tugas 3 dan 4 kode warna merah mendominasi daftar pengumpulan tugas daripada kode warna biru. Setelah daftar tugas yang diberi kode warna diperlihatkan secara langsung kepada siswa, bisa dilihat pada pengumpulan tugas PAI 5-9 berangsur-angsur membaik meskipun ada beberapa siswa yang tidak begitu mengalami perubahan dalam melengkapi tugas-tugasnya.

                                

Tangkapan Layar Pesan WhatsApp Proses Implementasi

Penggunaan Kode Warna pada Pengumpulan Tugas PAI Kelas VII G

Sumber: Dokumentasi Penulis KKN TEMATIK PPD Covid-19 UPI 2020

Selama proses penerapan kode warna pada lembar daftar pengumpulan tugas PAI siswa, terjadi peningkatan pengumpulan tugas siswa secara bertahap kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan. Selain itu, apabila melihat gambar tangkapan layar diatas siswa lebih responsif terhadap tugas dan cenderung bersikap aktif dalam berkomunikasi terkait tugas-tugas PAI setelah daftar pengumpulan tugas PAI siswa yang diberi kode warna diperlihatkan secara langsung melalui grup WhatsApp pendampingan belajar.

                                

Tangkapan Layar Pesan WhatsApp Pemberian Reward

Berupa Ucapan Selamat dan Motivasi untuk Siswa

Sumber: Dokumentasi Penulis KKN TEMATIK PPD Covid-19 UPI 2020

Penerapan sistem kode warna pada lembar daftar pengumpulan tugas siswa cukup efektif dalam meningkatkan motivasi siswa untuk mengumpulkan tugas PAI, hal tersebut ditandai dengan meningkatnya motivasi siswa dalam mengumpulkan tugas secara berangsur-angsur. Apabila melihat gambar tangkapan layar isi pesan grup WhatsApp pendampingan belajar diatas, penulis berusaha memberikan reward berupa ucapan selamat kepada siswa yang telah melengkapi tugas-tugasnya dan memotivasi siswa lain untuk segera melaksanakan hal serupa. Kiat tersebut dilakukan untuk memberikan penghargaan dan menciptakan kebanggan tersendiri bagi siswa  serta mendorong siswa agar meningkatkan semangat dalam belajar ataupun mengumpulkan tugas sekolah.

Keberhasilan dari metode ini akan penulis coba terapkan dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dimasa yang akan datang. Karena dengan kondisi yang belum menentu selama pandemi Covid-19 dalam bidang pendidikan khususnya kegiatan belajar mengajar, metode ini dirasa cukup fleksibel diterapkan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Sejatinya kondisi pandemi yang saat ini sedang dihadapi bersama jika disikapi dengan inovasi dan kreativitas yang implementatif, maka bukan hal yang tidak mungkin segala kendalapun akan dilewati dengan proses yang baik dan kesuksesan pembelajaran daring menjadi sebuah pengalaman berharga bagi semua pihak, baik itu tenaga pendidik, peserta didik maupun orang tua.












Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan Karya Sketsa Pensil

Karya-karya lama sketsa pensil